Ekonomi
Sumber Daya Hutan Medan,
April 2015
OLAHAN DODOL DAUN TANAMAN API API YANG LEZAT
Dosen Pembimbing :
Dr. Agus Purwoko, S. Hut., M.Si
Oleh:
Angga Wijaya
131201002
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmatnya
penulis masih diberikan karunia berupa kesehatan dan kesempatan kepada penulis
hingga saat ini sehingga penulis masih dapat menyelesaikan tugas paper ini tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing Mata Kuliah Ekonomi Sumber
Daya Hutan, Dr. Agus Purwoko., S.Hut., M.Si yang telah bersedia
menuangkan ilmunya untuk menjadi inspirasi dalam penyelesaian tugas paper ini.
Oleh sebab itu, demi penyempurnaan tugas paper ini, penulis mengharapkan kritikan
dan saran yang bersifat konstruktif guna kesempurnaan paper ini dan menjadi
bahan masukan kepada penulis dalam penulisan paper lainnya di masa mendatang. Akhir kata, penulis mengucapkan terima
kasih, semoga paper ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Medan,
April 2015
Penulis
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dodol merupakan
salah satu jenis produk olahan hasil hutan non kayu
yang bersifat semi basah, berwarna putih sampai coklat, dibuat dari campuran
gula, dan santan dengan atau tanpa bahan pengawet. Pengolahan dodol sudah cukup
lama dikenal masyarakat, prosesnya sederhana, murah, dan banyak menyerap tenaga
kerja. Proses pembuatan dodol di Indonesia beraneka ragam, setiap daerah
mempunyai ciri khas tersendiri dan berbeda dengan daerah lainnya. Industri
dodol merupakan Industri rumahan sehingga mutu dodol yang dihasilkan terkadang
kurang diperhatikan dan tidak tahan dalam penyimpanan, karena mudah ditumbuhi
jamur dan terjadi perubahan aroma.
Berbagai faktor
penyebab daya tahan simpan dari hasil olahan dodol antara lain kompesisi bahan
penyusun, aktifitas mikroba, teknologi pengolahan dan sanitasi, sistem
pengemasan dan penggunaan bahan tambahan (bahan pengawet). Dalam pengolahan
dodol selain bahan utama dapat ditambahkan berbagai bahan-bahan lain untuk
memperoleh rasa dan aroma yang khas atau diinginkan. Jenis tanaman mangrove yang dapat digunakan dalam pembuatan dodol
antara lain daun dari
tanaman jeruju. Daun dari tanaman jeruju yang mempunyai aroma (flavour) dan rasa yang
kuat serta murah, baik dibuat produk olahan dodol. Daun dari tanaman jeruju yang masih mempunyai nilai ekonomi rendah,
sebaiknya dibuat bentuk olahan dodol, sehingga nilai ekonomi produk daun dari tanaman jeruju dapat meningkat. Prospek pemasaran dodol cukup
cerah karena produk olahan dodol ini banyak diminati masyarakat dari berbagai
kalangan, terbukti dengan terdapatnya dodol dari daerah lain dan tetap berkembangnya
produk-produk dari dodol di setiap daerah.
TUJUAN
Tujuan dari
Pengolahan dodol dari
daun tanaman api - api adalah untuk menghasilkan produk dodol yang
memenuhi standar mutu yang diinginkan serta meningkatkan pendapatan para pelaku
usaha pengolahan dodol khususnya.
BAHAN DAN PERALATAN
BAHAN
Bahan utama yang digunakan untuk pembuatan dodol terdiri atas
gula putih, dan santan kelapa. Bahan pembantu yang diperlukan terdiri dari air,
garam, susu, coklat, garam, vanili daun pandan dan daun jeruk. Bahan tambahan
lainnya sebagai variasi rasa diantaranya wijen,daun tanaman jeruju durian,
mengkudu, sirsak, nangka, labu, pisang, nangka, dan lain-lain. Namun, kali ini
akan dijelaskan proses pengolahan sirsak menjadi dodol daun
jeruju.
Dalam proses pembuatan dodol digunakan dua jenis gula, yaitu
gula pasir. Fungsi gula tersebut antara lain untuk memberikan aroma, rasa manis
sebagai pengawet dan untuk memperoleh tekstur tertentu. Penggunaan gula
tersebut sangat berpengaruh terhadap pembentukan lapisan keras dari dodol.
Menurut Pancoast dan Junk (1980) kandungan sukrosa dan kadar laktosa di dalam
pengolahan pangan semi basah cenderung akan membentuk lapisan keras dan dapat
dihambat pertumbuhannya dengan penambahan glukosa disirup. Santan kelapa dalam pembuatan
dodol berfungsi untuk memperoleh kekenyalan tertentu, rasa maupun aroma.
Komposisi santan kelapa pada umumnya terdiri dari air sekitar 52%, protein 4%,
lemak 27%, dan karbohidrat/gula 15%. Tinggi rendahnya komposisi tersebut sangat
dipengaruhi oleh varietas kelapa, cara pemasarannya dan volume air yang
ditambahkan. Agar mempunyai rasa dan aroma yang khas adonan dicampur
dengan daun jeruju yang sudah di besihkan dan diolah.
ALAT
Peralatan yang
digunakan pada proses pengolahan diantaranya :
1.
Wajan tembaga / besi dgn diameter bervariasi
2.
Pisau Stainless Stell
3.
Pengaduk (terbuat dari kayu aren atau dari
pelepah kelapa)
4.
Blender
5.
Baskom
6.
Loyang sebagai Tuangan
7.
Ember
8.
Kompor atau tungku kayu bakar
9.
Saringan Santan
10.
Alat penepung
11.
Parutan Kelapa
12.
Plastik/kertas/kotak sebagai pembungkus
13.
Label dodol daun api - api
Proses Pengolahan
Proses pembuatan
dodol adalah bermacam-macam dan setiap daerah berbeda dengan daerah lainnya,
sehingga hasil yang didapat juga mempunyai mutu dan sifat yang berlainan. Kadar
air dodol bervariasi antara 10 - 40% teksturnya bersifat lembek sampai padat,
mempunyai kekenyalan, rasa dan aroma yang berlainan pula. Analisa kimiawi pada
air yang digunakan dalam pengolahan pangan sangat berguna, terutama untuk
mendeteksi kemungkinan terdapatnya bahan-bahan kimia, serta beberapa bahan yang
dapat menimbulkan kesulitan dalam proses produksi.
Persiapan Bahan dan Peralatan
1. Daun tanaman api api dipilih yang segar, tidak
busuk, dan beraroma kuat, kemudian daun tanaman api api dibersihakan,
dipotong duri-duri pada
daun jeruju.
2. Daun tanaman api api yang sudah diambil dan dipilih yang baik dan dipotong dari duri, kemudian dibelender menjadi sebuah adonan.
3. Kelapa
diparut dan diperas untuk dibuat santan yang nantinya akan dicampur bersama daun jeruju yang sudah dibelender dan bahan lainnya.
Pengemasan
Setelah proses
pembuatan selesai, dodol dimasukkan ke dalam wadah. Dodol dapat tahan lama
dalam jangka waktu yang relatif lama apabila dikemas dengan baik.
Kemasan yang umum
digunakan untuk dodol adalah plastik sejenis plastic es batu dengan ukuran 0,8
mm atau toples. Setelah dingin, dodol dimasukkan ke dalam kantong plastik
diberi label dan ditutup rapat-rapat dengan cara plastic dilipat ke dalam atau
dapat denga cara direkatkan dengan api lilin. Jika telah mempunyai plastik
sealer dapat digunakan untuk mempercantik produk.
Rencana Pemasaran
1.
Pemasaran
Dodol Daun tanaman api api ini akan dipasarkan langsung atau diantar ke
warung-warung, toko-toko, atau apabila ada pemesanan dalam jumlah yang cukup
banyak akan di antar langsung.
2.
Upaya-upaya
yang akan dilakukan untuk mempromosikan usaha olahan dodol daun tanaman api api
ini antara lain melalui media sosial yang sangat berpengaruh di era sekarang,
melalui informasi ke masyarakat langsung, artinya dari konsumen satu ke
konsumen lainnya.
Analisis Nilai Tambah Dodol Tanaman Api-api
1. Kebutuhan bahan baku dalam satu kali produksi (biaya tidak
tetap)
No
|
Jenis
|
Jml (unit)
|
Satuan
|
Hrg/satuan
(Rp)
|
Total Biaya
(Rp)
|
1.
|
Daun api - api
|
-
|
lembar
|
-
|
-
|
2.
|
Santan
|
2
|
Bungkus
|
1.500
|
3.000
|
3.
|
Vanili
|
1
|
Bungkus
|
200
|
200
|
4.
|
Gula
|
1
|
Kg
|
8.000
|
8.000
|
5.
|
Label
|
200
|
Buah
|
10
|
2.000
|
6.
|
Plastik
|
1
|
Bungkus
|
4.000
|
4.000
|
7.
|
Pewarna makanan
|
1
|
Plastik
|
200
|
200
|
Jumlah
|
22.200
|
2. Perhitungan biaya
a) Daun tanaman api - api
b) Daun tanaman api-api yang sudah dibuat dodol dihargai Rp. 2.000/bungkus, @ Rp.
400 (1 bungkus isi 5 dodol)
c) Produksi yang dihasilkan/produksi = 16 bungkus/ produksi
(isi 80 bungkus dodol)
3. Harga Pokok Produksi (HPP)
4. Harga penjualan = Rp. 400/dodol
5. Keuntungan = Nilai Penjualan – Biaya Produksi
= ( 16 bungkus × Rp. 2.000,00 ) – Rp. 22.200,00
= Rp. 32.000,00 – Rp. 22.200,00
= Rp. 9.800,00
KESIMPULAN
Dalam menjalankan
usaha olahan
dodol daun tanaman api api memiliki prospek yang cukup bagus dan menguntungkan,disebabkan karena memiliki
ciri khas yang berbeda dengan olahan dodol lainnya yang akan menjadi daya tarik
tersendiri bagi konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Radi, Juhaeni. 2002. Sirsak,
Budidaya dan Pemanfataannya (Yogyakarta:
Kanisius)
Satuhu, Suyanti. 2003. Penanganan dan Pengolahan Buah ( Jakarta: Penebar
Swadaya).
Sunarjono, Hendro. 2005. Sirsak dan Srikaya (Jakarta: Penebar Swadaya).
http://duniacatrox.blogspot.com/2011/07/manfaat-sirsak.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar