Jumat, 10 April 2015

Ekonomi Sumber Daya Hutan                                                                                                                          Medan,    April  2015



OLAHAN DODOL DAUN TANAMAN API API YANG LEZAT


Dosen Pembimbing :
Dr. Agus Purwoko, S. Hut., M.Si



Oleh:

Angga Wijaya
131201002



Description: 1413941271418.jpg








PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmatnya penulis masih diberikan karunia berupa kesehatan dan kesempatan kepada penulis hingga saat ini sehingga penulis masih dapat menyelesaikan tugas paper  ini tepat pada waktunya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing Mata Kuliah Ekonomi Sumber Daya Hutan, Dr. Agus Purwoko., S.Hut., M.Si yang telah bersedia menuangkan ilmunya untuk menjadi inspirasi dalam penyelesaian tugas paper ini.
Oleh sebab itu, demi penyempurnaan tugas paper ini, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat konstruktif guna kesempurnaan paper ini dan menjadi bahan masukan kepada penulis dalam penulisan paper lainnya di masa mendatang. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih, semoga paper ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

 Medan, April 2015

                                                                                                                Penulis












PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dodol merupakan salah satu jenis produk olahan hasil hutan non kayu yang bersifat semi basah, berwarna putih sampai coklat, dibuat dari campuran gula, dan santan dengan atau tanpa bahan pengawet. Pengolahan dodol sudah cukup lama dikenal masyarakat, prosesnya sederhana, murah, dan banyak menyerap tenaga kerja. Proses pembuatan dodol di Indonesia beraneka ragam, setiap daerah mempunyai ciri khas tersendiri dan berbeda dengan daerah lainnya. Industri dodol merupakan Industri rumahan sehingga mutu dodol yang dihasilkan terkadang kurang diperhatikan dan tidak tahan dalam penyimpanan, karena mudah ditumbuhi jamur dan terjadi perubahan aroma.
Berbagai faktor penyebab daya tahan simpan dari hasil olahan dodol antara lain kompesisi bahan penyusun, aktifitas mikroba, teknologi pengolahan dan sanitasi, sistem pengemasan dan penggunaan bahan tambahan (bahan pengawet). Dalam pengolahan dodol selain bahan utama dapat ditambahkan berbagai bahan-bahan lain untuk memperoleh rasa dan aroma yang khas atau diinginkan. Jenis tanaman mangrove yang dapat digunakan dalam pembuatan dodol antara lain daun dari tanaman jeruju. Daun dari tanaman jeruju yang mempunyai aroma (flavour) dan rasa yang kuat serta murah, baik dibuat produk olahan dodol. Daun dari tanaman jeruju yang masih mempunyai nilai ekonomi rendah, sebaiknya dibuat bentuk olahan dodol, sehingga nilai ekonomi produk daun dari tanaman jeruju dapat meningkat. Prospek pemasaran dodol cukup cerah karena produk olahan dodol ini banyak diminati masyarakat dari berbagai kalangan, terbukti dengan terdapatnya dodol dari daerah lain dan tetap berkembangnya produk-produk dari dodol di setiap daerah.

TUJUAN
Tujuan dari Pengolahan dodol dari daun tanaman api - api  adalah untuk menghasilkan produk dodol yang memenuhi standar mutu yang diinginkan serta meningkatkan pendapatan para pelaku usaha pengolahan dodol khususnya.
BAHAN DAN PERALATAN
BAHAN
Bahan utama yang digunakan untuk pembuatan dodol terdiri atas gula putih, dan santan kelapa. Bahan pembantu yang diperlukan terdiri dari air, garam, susu, coklat, garam, vanili daun pandan dan daun jeruk. Bahan tambahan lainnya sebagai variasi rasa diantaranya wijen,daun tanaman jeruju durian, mengkudu, sirsak, nangka, labu, pisang, nangka, dan lain-lain. Namun, kali ini akan dijelaskan proses pengolahan sirsak menjadi dodol daun jeruju.
Dalam proses pembuatan dodol digunakan dua jenis gula, yaitu gula pasir. Fungsi gula tersebut antara lain untuk memberikan aroma, rasa manis sebagai pengawet dan untuk memperoleh tekstur tertentu. Penggunaan gula tersebut sangat berpengaruh terhadap pembentukan lapisan keras dari dodol. Menurut Pancoast dan Junk (1980) kandungan sukrosa dan kadar laktosa di dalam pengolahan pangan semi basah cenderung akan membentuk lapisan keras dan dapat dihambat pertumbuhannya dengan penambahan glukosa disirup. Santan kelapa dalam pembuatan dodol berfungsi untuk memperoleh kekenyalan tertentu, rasa maupun aroma. Komposisi santan kelapa pada umumnya terdiri dari air sekitar 52%, protein 4%, lemak 27%, dan karbohidrat/gula 15%. Tinggi rendahnya komposisi tersebut sangat dipengaruhi oleh varietas kelapa, cara pemasarannya dan volume air yang ditambahkan. Agar mempunyai rasa dan aroma yang khas adonan dicampur dengan daun jeruju yang sudah di besihkan dan diolah.

ALAT
Peralatan yang digunakan pada proses pengolahan diantaranya :
1.                   Wajan tembaga / besi dgn diameter bervariasi
2.                   Pisau Stainless Stell
3.                   Pengaduk (terbuat dari kayu aren atau dari pelepah kelapa)
4.                   Blender
5.                   Baskom
6.                   Loyang sebagai Tuangan
7.                   Ember
8.                   Kompor atau tungku kayu bakar
9.                   Saringan Santan
10.                Alat penepung
11.                Parutan Kelapa
12.                Plastik/kertas/kotak sebagai pembungkus
13.                Label dodol daun jeruju

     Proses Pengolahan
Proses pembuatan dodol adalah bermacam-macam dan setiap daerah berbeda dengan daerah lainnya, sehingga hasil yang didapat juga mempunyai mutu dan sifat yang berlainan. Kadar air dodol bervariasi antara 10 - 40% teksturnya bersifat lembek sampai padat, mempunyai kekenyalan, rasa dan aroma yang berlainan pula. Analisa kimiawi pada air yang digunakan dalam pengolahan pangan sangat berguna, terutama untuk mendeteksi kemungkinan terdapatnya bahan-bahan kimia, serta beberapa bahan yang dapat menimbulkan kesulitan dalam proses produksi.

Persiapan Bahan dan Peralatan
1.   Daun tanaman api api dipilih yang segar, tidak busuk, dan beraroma kuat, kemudian daun tanaman api api dibersihakan, dipotong duri-duri pada daun jeruju.
2.   Daun tanaman api api yang sudah diambil dan dipilih yang baik dan dipotong dari duri, kemudian dibelender menjadi sebuah adonan.
3.   Kelapa diparut dan diperas untuk dibuat santan yang nantinya akan dicampur bersama daun jeruju yang sudah dibelender dan bahan lainnya.

     Pengemasan
Setelah proses pembuatan selesai, dodol dimasukkan ke dalam wadah. Dodol dapat tahan lama dalam jangka waktu yang relatif lama apabila dikemas dengan baik.
Kemasan yang umum digunakan untuk dodol adalah plastik sejenis plastic es batu dengan ukuran 0,8 mm atau toples. Setelah dingin, dodol dimasukkan ke dalam kantong plastik diberi label dan ditutup rapat-rapat dengan cara plastic dilipat ke dalam atau dapat denga cara direkatkan dengan api lilin. Jika telah mempunyai plastik sealer dapat digunakan untuk mempercantik produk.

Rencana Pemasaran
1.      Pemasaran Dodol Daun tanaman api api ini akan dipasarkan langsung atau diantar ke warung-warung, toko-toko, atau apabila ada pemesanan dalam jumlah yang cukup banyak akan di antar langsung.
2.      Upaya-upaya yang akan dilakukan untuk mempromosikan usaha olahan dodol daun tanaman api api ini antara lain melalui media sosial yang sangat berpengaruh di era sekarang, melalui informasi ke masyarakat langsung, artinya dari konsumen satu ke konsumen lainnya.

Analisis Nilai Tambah Dodol Sirsak
1.      Kebutuhan bahan baku dalam satu kali produksi (biaya tidak tetap)
No
Jenis
Jml (unit)
Satuan
Hrg/satuan (Rp)
Total Biaya (Rp)
1.
Daun Jeruju
100
lembar
500
5.000
2.
Santan
2
Bungkus
1.500
3.000
3.
Vanili
1
Bungkus
200
200
4.
Gula
1
Kg
8.000
8.000
5.
Label
200
Buah 
10
2.000
6.
Plastik
1
Bungkus
4.000
4.000
7.
Pewarna makanan
 1
 Plastik
200
200
Jumlah
22.200
                        
2.      Perhitungan biaya
a)      Buah sirsak mentah dihargai Rp. 500/lmbar
b)      Daun tanaman api-api yang sudah dibuat dodol dihargai Rp. 2.000/bungkus, @ Rp. 400 (1 bungkus isi 5 dodol)
c)      Produksi yang dihasilkan/produksi = 16 bungkus/ produksi (isi 80 bungkus dodol)
3.      Harga Pokok Produksi (HPP)
4.     Harga penjualan = Rp. 400/dodol
5.      Keuntungan   = Nilai Penjualan – Biaya Produksi
= ( 16 bungkus × Rp. 2.000,00 ) – Rp. 22.200,00
  = Rp. 32.000,00 – Rp. 22.200,00
  = Rp. 9.800,00














KESIMPULAN
 Dalam menjalankan usaha olahan dodol daun tanaman api api memiliki prospek yang cukup bagus dan menguntungkan,disebabkan karena memiliki ciri khas yang berbeda dengan olahan dodol lainnya yang akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.


























DAFTAR PUSTAKA


Radi, Juhaeni. 2002. Sirsak, Budidaya dan Pemanfataannya (Yogyakarta:
Kanisius)

Satuhu, Suyanti. 2003. Penanganan dan Pengolahan Buah ( Jakarta: Penebar
            Swadaya).

Sunarjono, Hendro. 2005. Sirsak dan Srikaya (Jakarta: Penebar Swadaya).

http://duniacatrox.blogspot.com/2011/07/manfaat-sirsak.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar