Makalah Ekonomi
Sumber Daya Hutan Medan, April
2015
POTENSI
EKONOMI DURIAN (Durio zibethinus)
Dosen Pembimbing:
Dr.
Agus Purwoko, S. Hut., M.Si
Oleh:
Hut IV A
Tiara
Tamara Surya 131201010
PROGRAM
STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
2015
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Judul dari Makalah ini adalah Potensi
Ekonomi Durian (Durio zibethinus),
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Agus Purwoko, S. Hut.,
M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
membantu dan membimbing penulis dalam pelaksanaan hingga terselesainya makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik
dari segi teknik penyusunan maupun dari segi materi dan pembahasan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat konstruktif dari para pembaca atau pengguna laporan ini demi penyempurnaan Makalah ini.
Semoga Makalah ini bermanfaat tidak hanya bagi mahasiswa dari Kehutanan Universitas Sumatera
Utara saja, namun juga bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.
Medan, April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR
ISI.......................................................................................................... ii
BABI
PENDAHULUAN
Latar
Belakang............................................................................................... 1
Tujuan............................................................................................................ 2
Rumusan Masalah......................................................................................... 2
BAB
II
ISI
Pembahasan.................................................................................................. 3
KESIMPULAN
Kesimpulan................................................................................................ 10
Saran.......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Potensi
hutan merupakan suatu hal yang sangat luas dan beragam jenisnya. Dimulai dari
potensi tegakan pohonnya, kawasan, ekosistem, bahkan satwa yang sangat beragam.
Terdapat berbagai potensi hutan yang dapat menjadi pokok pembicaran serta
pertimbangan, dalam hal pengusahaan hutan. Potensi ekonomi hutan merupakan
salah satu potensi yang harus dikembangkan tanpa harus mengesampingkan bergai
potensi hutan lainnya seperti potensi lingkungan hidup dan potensi sosial.
Durian
(Durio zibethinus) merupakan salah
satu komoditas hasil hutan yang dapat dikembangkan potensi ekonominya. Durian
memiliki prospek ekonomi yang tinggi sebab daru segi lingkungan pohon durian
digunakan dalam konservasi lingkungan karena karena dapat mencegah erosi, kulit
buah digunakan sebagai campuran media tanam, selain itu akar, daun, dan kulit buah
dapat digunakan pula sebagai bahan untuk pembuatan obat-obatan.
Durian
merupakan tanaman buah berupa pohon. Sebutan durian berasal istilah Melayu
yaitu dari kata duri yang diberi akhiran -an sehingga menjadi durian. Tanaman
durian berasal dari hutan Malaysia, Sumatra, dan Kalimantan yang berupa tanaman
liar. Penyebaran durian ke arah Barat adalah ke Thailand, Birma, India dan
Pakistan. Tanaman durian termasuk family Bombaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan
yang lazim disebut durian adalah tumbuhan dari marga (genus) Durio, Nesia,
Lahia, Boschia dan Coelostegia.
Durian (Durio zibethinus) banyak tumbuh di hutan maupun di kebun. Tumbuhan
berbentuk pohon, tinggi 27-40 m. Akar tunggang. Batang berkayu, silindris,
tegak, kulit pecah-pecah, permukaan kasar, percabangan simpodial, bercabang
banyak, arah mendatar. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling,
permukaan atas berwarna hijau tua-bawah coklat kekuningan, bentuk jorong hingga
lanset, panjang 6,5-25 cm, lebar 3-5 cm, ujung runcing, pangkal membulat,
pemukaan atas mengkilat, permukaan bawah buram, tidak pernah meluruh, bagian
bawah berlapis bulu halus berwarna coklat keemasan. Buah bulat atau lonjong,
kulit dipenuhi duri-duri tajam, warna coklat keemasan atau kuning, bentuk biji
lonjong, berwarna coklat, berbuah setelah berumur 5-12 tahun. Perbanyakan
generatif (biji).
Syarat tumbuh dari durian (Durio
zibethinus) antara lain, curah hujan maksimum 3000-3500 mm/tahun dan
minimal 1500-3000 mm/tahun. Curah hujan merata sepanjang tahun, dengan kemarau
1-2 bulan sebelum berbunga lebih baik daripada hujan terus menerus. Intensitas
cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-80%. Sewaktu masih kecil (baru
ditanam di kebun), tanaman durian tidak tahan terik sinar matahari di musim
kemarau, sehingga bibit harus dilindungi/dinaungi. Tanaman durian cocok pada
suhu rata-rata 20-30ºC. Pada suhu 15ºC durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan
tidak optimal. Bila suhu mencapai 35ºC daun akan terbakar. Ketinggian tempat
untuk bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada juga tanaman
durian yang cocok ditanam diberbagai ketinggian. Tanah yang berbukit/yang
kemiringannya kurang dari 15 kurang praktis daripada lahan yang datar rata.
Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran dalam, maka membutuhkan
kandungan air tanah dengan kedalam cukup, (50-150 cm) dan (150-200 cm). Jika
kedalaman air tanah terlalu dangkal/dalam, rasa buah tidak manis/tanaman akan
kekeringan/akarnya busuk akibat selalu tergenang.
1.2 Tujuan Penulisan
Untuk mempelajari serta mengetahui berbagai potensi ekonomi sumber daya
hutan Durian (Durio zibethinus) serta manfaat prospek pengembangan (pengelolaan)
manfaat secara ekonomi yang bisa didapat dari Durian
(Durio zibethinus).
(Durio zibethinus).
1.3 Rumusan Masalah
-
Bagaimana morfologi dari Durian (Durio zibethinus)?
-
Apa saja syarat tumbuh dari Durian (Durio zibethinusD?
-
Apa saja potensi ekonomi yang kini dapat dikembangkan
dari Durian (Durio zibethinus)
BAB II
ISI
2.1 Kulit Durian Sebagai Produk Briket
Limbah
merupakan salah satu masalah yang cukup sering ditemukan pada kehidupan
sehari-hari. Limbah menyebabkan pencemaran lingkungan, munculnya penyakit dan
menurunkan nilai estetika/keindahan kota serta masalah-masalah lainnya. Limbah
kulit durian yang selama ini tidak termanfaatkan dengan baik, karena karakternya
yang sukar terurai sehingga berpotensi menjadi salah satu limbah hayati yang
dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Menurut Prabowo (2009) dari hasil
melihat pada struktur dan karakteristik dari kulit durian tersebut, sebenarnya
dimungkinkan untuk memanfaatkan limbah kulit durian tersebut sebagai produk
bioenergi berupa briket.
Pemanfaatan
dan pengoptimalan produksi briket akan membawa dampak positif lainnya berupa
peningkatan perekonomian masyarakat. Buah durian yang berasal dari pohon durian
(Durio zibethinus) banyak tumbuh di
hutan maupun di kebun milik penduduk. Kulit buah yang keras dan tebal yang
mencapai hampir seperempat bagian dari buahnya tersebut merupakan bagian yang
dibuang begitu saja sampai akhirnya menjadi busuk. Apabila dilihat dari
karakteristik bentuk dan sifat-sifat kulitnya, sebenarnya dapat dimanfaatkan
untuk bahan campuran papan partikel, papan semen, arang briket, arang aktif,
filler, campuran untuk bahan baku obat nyamuk dan lain-lain.
Hj Violet Hatta Seorang staff pengajar di Universitas
Lampung menyatakan, kulit durian secara proporsional mengandung unsur selulose
yang tinggi (50-60 %) dan kandungan lignin (5 %) serta kandungan pati yang
rendah
(5 %) sehingga dapat diindikasikan bahan tersebut bisa digunakan sebagai campuran bahan baku papan olahan serta produk lainnya yang dimampatkan. Selain itu, limbah kulit durian mengandung sel serabut dengan dimensi yang panjang serta dinding serabut yang cukup tebal sehingga akan mampu berikatan dengan baik apabila diberi bahan perekat sintetis atau bahan perekat mineral. Lebih lanjut disebutkan nilai kalor kulit durian yang diperoleh menunjukkan angka sebesar 3786,95 kal/gram dengan kadar abu rendah sebesar 4 persen. Jika dibandingkan dengan nilai kalor arang dari kayu alaban sebesar 5422,74 kal/gram maka nilai ini tidak terlalu jauh berbeda. Untuk produk briket arang, kedua bahan ini dapat dikombinasikan sehingga diharapkan nilai kalornya menjadi meningkat.
(5 %) sehingga dapat diindikasikan bahan tersebut bisa digunakan sebagai campuran bahan baku papan olahan serta produk lainnya yang dimampatkan. Selain itu, limbah kulit durian mengandung sel serabut dengan dimensi yang panjang serta dinding serabut yang cukup tebal sehingga akan mampu berikatan dengan baik apabila diberi bahan perekat sintetis atau bahan perekat mineral. Lebih lanjut disebutkan nilai kalor kulit durian yang diperoleh menunjukkan angka sebesar 3786,95 kal/gram dengan kadar abu rendah sebesar 4 persen. Jika dibandingkan dengan nilai kalor arang dari kayu alaban sebesar 5422,74 kal/gram maka nilai ini tidak terlalu jauh berbeda. Untuk produk briket arang, kedua bahan ini dapat dikombinasikan sehingga diharapkan nilai kalornya menjadi meningkat.
Dengan adanya kegiatan pemanfaatan
briket berbahan dasar kulit durian ini, tentunya akan menambah pengetahuan
tentang adanya energi alternatif berupa briket dari limbah kulit durian.
Melalui kegiatan pemanfaatan briket berbahan dasar kulit durian ini memberikan
sebuah solusi terkait masalah menumpuknya Limbah kulit durian. Bahan dasar
pembuatan briket yang berupa limbah kulit durian memudahkan masyarakat menjaga
konsistensi pengadaan bahan baku dari bahan bakar alternatif tersebut, tentunya
khusus pada saat musim panen buah durian.
Faktor
peningkatan ekonomi juga menjadi satu daya tarik masyarakat dalam mengelola
briket berbahan kulit durian tersebut. Kulit durian yang merupakan bahan dasar
pembuatan briket ini, sebelumnya hanya menumpuk menjadi limbah di lingkungan
tempat berjualan dan tidak dapat memberikan nilai ekonomis. Sedangkan setelah
melalui proses pengolahan dan menjadi bahan bakar berupa briket, produk ini
mempunyai nilai jual yang cukup tinggi .
Ekonomi dan Aplikasi Sebelumnya
kulit durian yang merupakan bahan dasar pembuatan briket ini, hanya menumpuk
menjadi limbah di lingkungan tempat berjualan dan tidak dapat memberikan nilai
ekonomis. Kini bahan yang dulu kita sebut sebagai limbah ini berubah menjadi
bahan bakar alternatif. Berdasarkan data pengamatan diketahui untuk
mengaplikasikan kulit durian menjadi briket melalui tahapan-tahapan, yaitu;
Persiapan alat dan bahan. Pencampuran media. Proses membakar media. Mencetakan
. Proses peleburan. Proses pengeringan.
2.2 Papan Partikel Dari Kulit Durian (Durio Sp)
Limbah dan
sampah yang menumpuk akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan merusak
keindahan oleh sebab itu perlu dilakukan suatu cara untuk memanfaatkan limbah
kulit durian yang menumpuk agar tidak menjadi sampah. Dikaitkan dengan
kebutuhan bahan baku bangunan maupun bahan baku dalam pembuatan meubel saat ini
bahan baku berupa kayu jumlahnya telah terbatas.
Oleh
sebab itu diperlukan alternatif substitusi bahan baku bukan kayu sebagai
pengganti fungsi dari kayu. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah
memanfaatkan limbah dari sektor perkebunan, limbah rumah tangga maupun limbah
pasar sentra untuk bahan baku pembuatan papan partikel. Kulit buah durian
mengandung selulosa sekitar 50 - 60%, lignin 5% dan pati 5% dari berat buah.
Kandungan selulosa kulit buah durian cukup tinggi yaitu 50 - 60% dari berat buah
dan juga kulitnya memiliki serat yang panjang
Pembuatan
papan partikel memerlukan bahan baku, perekat serta bahan tambahan lainnya.
Diperlukan adanya penelitian untuk mengetahui konsentrasi perekat optimum dalam
pembuatan papan partikel dengan bahan baku kulit durian dari konsentrasi
perekat yang berbeda dan menghasilkan sifat fisik mekanik papan partikel yang
berkualitas baik dan memenuhi standar JIS A 5908-2003.
Nilai rata-rata kerapatan papan
partikel sebesar 0,6282 g/cm3 - 0,6354 g/cm3 dan telah memenuhi standar JIS A
5908-2003 untuk kerapatan papan partikel medium density particleboard yaitu
papan partikel dengan kerapatan antara 0,4-0,9 g/cm3 . Kerapatan merupakan
salah satu sifat fisik yang menunjukkan perbandingan antara massa benda
terhadap volume yang dimilikinya atau dengan kata lain kerapatan adalah
banyaknya massa zat per satuan volume.
Hasil penelitian menunjukkan
konsentrasi perekat sebesar 14% menghasilkan nilai kerapatan papan partikel
terbaik. Hal ini disebabkan pada saat pengadukan perekat dengan partikel
dilakukan menggunakan tangan sehingga pencamNilai rerata kadar air papan
partikel kulit buah durian yang dihasilkan sebesar 9,3512% - 10,6049% dan
sesuai dengan standar JIS A 5908-2003 mensyaratkan nilai kadar air 5-13%. Kadar
air papan partikel adalah jumlah air yang masih tinggal dalam rongga sel dan
antar partikel selama proses pengerasan perekat dengan kempa panas. Kadar air
papan partikel dipengaruhi oleh kondisi udara disekelilingnyapuran perekat
tidak merata dan menyebabkan nilai kerapatan berbeda.
Nilai rerata pengembangan tebal
papan partikel dari kulit durian berkisar antara 28,4163% - 33,7694% dan tidak
ada yang memenuhi standar JIS A 5908- 2003 yang mensyaratkan nilai pengembangan
tebal minimal 12%. Pengembangan tebal merupakan pertambahan tebal papan setelah
mengalami perendaman.
Nilai keteguhan lentur statis papan
partikel dari kulit durian sebesar 3756,7410 kg/cm2 - 5875,5415 kg/cm2 dan
tidak semuanya memenuhi standar JIS A 5908-2003 yang mensyaratkan papan partikel dekoratif Tipe 8
minimal 20400 kg/cm2. Nilai rerata
keteguhan lentur patah papan partikel dari kulit durian sebesar 59,1678 kg/cm2
- 82,4080 kg/cm2 . Nilai yang memenuhi standar JIS A 5908-2003, yang
mensyaratkan nilai minimum Tipe 8 sebesar 82 kg/cm2 adalah papan partikel
dengan konsentrasi perekat 16% (82,4080 kg/cm2 ).
2.3
Olahan Biji Durian Menjadi Produk Pangan
Buah durian memiliki kegunaan yang multi fungsi, dari
daging buah, kulit sampai biji. Biasanya masyarakat mengkonsumsi daging buah
durian karena memiliki nilai gizi yang tinggi dan cita rasa yang enak.
Sedangkan kulit dan biji durian dibuang sebagai limbah. Padahal persentase
berat bagian salut buah atau dagingnya ini termasuk rendah yaitu hanya 20- 35%.
Hal ini berarti kulit (60-75%) dan biji (5- 15%) belum bermanfaat secara
maksimal. Di daerah Jawa Tengah, biji durian yang umum dikenal sebagai pongge
hampir tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga biasanya dibuang.
Biji durian selama ini hanya menjadi
limbah yang dikesampingkan dari pengolahan durian. Namun kini pemanfaatan biji
durian sebagai bahan baku untuk pembuatan produk olahan dapat dilakukan dengan
menggunakan peralatan proses yang sesuai. Untuk itu diperlukan rancang bangun
peralatan proses pengolahan biji durian sebagai bahan baku bahan pangan supaya
dihasilkan produk makanan yang memenuhi standar industri dengan
mempertimbangkan efisiensi proses produksi.
Selama
ini, bagian buah durian yang lebih umum dikonsumsi adalah bagian salut buah
atau dagingnya. Persentase berat bagian ini termasuk rendah yaitu hanya 20-35%.
Hal ini berarti kulit (60-75%) dan biji (5-15%) belum termanfaatkan secara
maksimal. Umumnya kulit dan biji menjadi limbah yang hanya sebagian kecil
dimanfaatkan sebagai pakan ternak, malahan sebagian besar dibuang begitu saja.
Biji durian mentah tidak dapat dimakan karena mengandung asam lemak
siklopropena yang beracun. Sebagian kecil masyarakat mengkonsumsi bijinya
dengan cara dibakar, dikukus atau direbus. Padahal jika diolah lebih lanjut
biji durian dapat bermanfaat lebih sebagai bahan baku berbagai olahan makanan
yang tentunya akan memberikan nilai tambah. Secara fisik, biji durian berwarna
putih kekuning-kuningan berbentuk bulat telur dan berkeping dua. Setiap 100 gr
biji durian yang dimasak mengandung 51,1 gr air, 46,2 gr karbohidrat, 2,5 gr
protein dan 0,2 gr lemak. Kadar karbohidratnya ini lebih tinggi dibanding
singkong 34,7% ataupun ubi jalar 27,9%. Kandungan karbohidrat yang tinggi ini
memungkinkan dimanfaatkannya biji durian sebagai bahan pengganti sumber
karbohidrat yang ada dalam bentuk tepung. Selanjutnya tepung ini bisa diproses
lebih lanjut sebagai bahan baku produk-produk olahan pangan yang lainnya
seperti sirup glukosa dan dodol.
Peralatan
dilengkapi dengan pengatur suhu dan tekanan (temperatur dan pressure control).
Kapasitas peralatan adalah 40 liter bahan/batch. Pada proses pembuatan kecap
dan glukosa cair, suhu yang diharapkan pada proses adalah 80-900C supaya tidak
terjadi karamelisasi. Dengan peralatan yang manual, terjadi fluktuasi suhu dan
pengadukan tidak merata sehingga menyebabkan terjadinya heat spot (pemanasan
tidak merata) yang berakibat pada kegagalan produksi. Suhu ini harus relatif
stabil dan tidak boleh berfluktuasi. Apabila suhu terlalu rendah atau terlalu
tinggi, maka produk kecap dan glukosa cair akan rusak. Untuk itu, reaktor
dirancang double jacket untuk menghindari kenaikan dan penurunan suhu yang
terlalu tajam.
Cara kerjanya antara lain, Pastikan tangki reaktor pada
kondisi yang bersih. Isi lubang (hole) yang terletak pada bagian luar reaktor
dengan air pendingin. Isi reaktor bagian dalam dengan air (aquadest) sampai
volume ½ bagian. Nyalakan kompor (burner) dan jaga api berwarna kebiruan
Hidupkan power supply (berwarna merah) yang terletak pada control panel. Motor
pengaduk akan bergerak, dan temperatur control (digital) akan menunjukkan angka
sesuai dengan suhu bahan pada reaktor bagian dalam. Tunggu sampai suhu pada
temperatur control menunjukkan angka 700C.
Masukkan rumput laut dengan perbandingan berat rumput laut : pelarut
(air) = 1 : 20. Atur pH sesuai yang dikehendaki dengan penambahan NaOH. Jaga
suhu operasi pada kisaran 80-90 0C dan tunggu sampai waktu operasi 2 jam .
Amati pressure control yang terletak pada bagian atas reaktor. Apabila tekanan
yang ditunjukkan terlalu tinggi, buka valve atau katup yang terletak di bawah
pressure control. Jika sudah selesai, matikan alat dan buka lubang pengeluaran
(hole). Untuk menjaga life time dari peralatan reaktor, dibutuhkan pembersihan
secara berkala. Pembersihan dapat dilakukan minimal satu bulan sekali, dengan
mencuci bagian dalam reaktor dengan air bersih. Pada saat pencucian sebaiknya
pengaduk dilepaskan terlebih dahulu, dengan melepas sambungan (sekrup) di
antara batang pengadik dengan motornya.
2.4 Potensi Kulit Kayu Durian Sebagai Antifertilitas
Selain dari kayu dan buahnya yang biasanya
dimanfaatkan, kulit kayu durian pun memiliki potensi ekonomi yang cukup besar.
Salah satu bahan kontrasepsi dari tanaman yang sudah lama diketahui dan
digunakan oleh ibu-ibu di kampung atau desa untuk menjarangkan kehamilan adalah
kulit kayu durian batang kulit kayu durian berkhasiat melancarkan haid. Selain
obat pelancar haid air abu kulit durian juga dipakai sebagai obat penggugur
(abortivum).
Kulit
kayu durian (Durio zibethinus) yang
digunakan dalam penelitian ini sebelumnya dikeringkan di bawah sinar matahari,
bertujuan untuk mengurangi kadar air tumbuhan Pada kulit kayu durian kering
selanjutnya dilakukan uji fitokimia. Kulit kayu durian mengandung alkaloid,
flavonoid, saponin, triterpenoid dan tanin. Kulit kayu durian tidak mengandung
steroid. Senyawa antifertilitas pada prinsipnya bekerja dengan 2 cara, yaitu
melalui efek sitotoksik atau sitostatik dan melalui efek hormonal yang
menghambat laju metabolisme sel kelamin dengan cara mengganggu keseimbangan
sistem hormon Mekanisme kerja senyawa bioaktif yang terkandung di dalam kulit
kayu durian diduga bekerja sebagai antifertilitas melalui 2 cara tersebut.
Beberapa
senyawa nabati dapat digunakan sebagai bahan antifertilitas, dengan syarat
strukturnya mirip hormon estrogen, memiliki gugus yang dapat menempati reseptor
organ reproduksi dan yang paling penting dapat mengganggu sumbu
hipotalamus-hipofisis-ovarium/testis. Saponin digunakan sebagai bahan baku
untuk sintesis hormon steroid, dan digunakan sebagai estrogen kontraseptif.
Alkaloid, terutama alkaloid steroid sangat mirip dengan saponin yang digunakan
sebagai bahan dasar sintesis beberapa hormon steroid untuk bahan kontrasepsi
oral. Senyawa-senyawa triterpenoid menarik perhatian karena keserupaannya dan
kemungkinan adanya kaitan biogenesis dengan steroid.
Diduga saponin, alkaloid dan
triterpenoid ikut masuk dalam jalur biosintesa steroid terutama hormon estrogen
sehingga akan dihasilkan bahan yang strukturnya mirip dengan hormon tersebut.
Selanjutnya bahan ini disekresi bersama hormon tersebut ke sel target. Pada sel
target bahan tersebut akan masuk ke sel bersama hormon, selanjutnya akan
menempati reseptor hormon akibatnya aksi hormon pada sel target akan berkurang, bahan anti estrogen bekerja secara kompetitif
pada lokasi reseptor jaringan sasaran untuk menghalangi aksi steroid estrogen.
Sementara itu, senyawa flavonoid diketahui juga dapat merangsang pembentukan
estrogen pada mamalia, dan dari strukturnya ada keserupaan keruangan dengan
hormon estrogenik. Zat yang strukturnya analog dengan hormon akan mengikatkan
diri pada reseptor hormon, tetapi tidak menstimulasi reseptor tersebut,
kebanyakan persamaan struktur bekerja menghambat.
Potensi ekonomi yang didapat
dari pengembangan produk ini adalah dapat dipergunakannya kulit kayu yang
mungkn saat ini selalu dibuang, digunakan sebagai produk yang dapat dipasarkan
sehingga bisa dipergunakan oleh masyarakat luas. Limbah yang selama ini
terbuang kini sudah bisa menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomi
tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Durian
adalah salah satu potensi hutan yang cukup tinggi potensi ekonominya.
2.
Penyebaran
durian yang cukup luas seharusnya bisa menunnjang potensi ekonomi dari durian
itu tersebut.
3.
Selain
dari kayu dan buahnya, masih banyak potensi ekonomi yang bisa dikembangkan pada
durian.
4.
Penggunaan
limbah-limbah dari durian dapat dimanfaatkan menjadi produk yang dapat
dikembangkan.
5.
Pengembangan
potensi ekonomi dari durian akan mengakibatkan kenaikan tingkat ekonomi
masyarakat sekitar.
Saran
Sebaiknya perlu dilakukan pengembangan budidaya durian
yang semakin luas serta pengenalan potensi ekonomi durian kepada masyarakat,
agar masyarakat mau dan merasa tertarik untuk membudidayakannya dan mengalami
penaikan tingkat ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Deputi Mengristek Bidang Pendayagunaan dan
Pemasyarakatan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. 2007. D U R I A N (Bombaceae sp.). Sistim
Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan. BAPPENAS.
Pengetahuan dan Teknologi. 2007. D U R I A N (Bombaceae sp.). Sistim
Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan. BAPPENAS.
Irawan, B. dkk. 2007. Kajian
Taksonomi Kultivar Durian di Kabupaten Subang
Jawa Barat, Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA, UNPAD.
Jawa Barat, Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA, UNPAD.
Jumali, 2014. Pedoman
Budidaya Tanaman Durian (Durio Zibethinus). Direktorat
Budidaya Tanaman Buah. Sleman.
Budidaya Tanaman Buah. Sleman.
Nasution, A. 2012.
Penggunaan Abu Kulit Buah Tanaman Durian
(Durio zibethinus) Dalam Formula Pewarna Rambut. USU Press. Medan.
(Durio zibethinus) Dalam Formula Pewarna Rambut. USU Press. Medan.
Nurliani, A. 2007. Penelusuran Potensi Antifertilitas
Kulit Kayu Durian
(Durio zibethinus Murr) Melalui Skrining Fitokimia. UNLAM
Banjarbaru. Kalimantan Selatan.
(Durio zibethinus Murr) Melalui Skrining Fitokimia. UNLAM
Banjarbaru. Kalimantan Selatan.
Prabowo, R. 2009.
Pemanfaatan Limbah Kulit Durian Sebagai Produk Briket di
Wilayah Kecamatan Gunung Pati Kabupaten Semarang. Universitas
Wahid Hasyim Semarang. Jawa Tengah
Wilayah Kecamatan Gunung Pati Kabupaten Semarang. Universitas
Wahid Hasyim Semarang. Jawa Tengah
Prasetyaningrum, A. 2010. Mekanisasi Proses Olahan
Biji Durian Menjadi Produk
Pangan Yang Kompetitif. Universitas Diponegoro. Semarang.
Pangan Yang Kompetitif. Universitas Diponegoro. Semarang.
Putra, F. 2011. Okulasi Tanaman Durian (Durio
zibethinus Murr) Dengan Asal
Tunas Batang Atas dan Cara Pemotongan Batang Bawah. Univesitas
Sebelas Maret. Surakarta.
Tunas Batang Atas dan Cara Pemotongan Batang Bawah. Univesitas
Sebelas Maret. Surakarta.
Soedarya, A.P. (2009).
Agribisnis Durian. Bandung: Penerbit CV Pustaka
Grafika. Hal. 18 – 25
Grafika. Hal. 18 – 25
Suherti, dkk. 2014. Sifat
Fisik Dan Mekanik Papan Partikel Dari Kulit Durian
(Durio Sp) Dengan Konsentrasi Urea Formaldehid Yang Berbeda.
Universitas Tanjungpura. Pontianak.
(Durio Sp) Dengan Konsentrasi Urea Formaldehid Yang Berbeda.
Universitas Tanjungpura. Pontianak.
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
BalasHapusmenyediakan REFRACTOMETER BRIX untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro