Makalah Ekonomi SumberDaya Hutan Medan, Maret 2015
POTENSI BUAH
SUKUN BEREKONOMI TINGGI
Dosen
Penanggungjawab
:
Dr. AgusPurwoko, S. Hut., M. Si
Oleh :
Sutan
Sahala Muda Marpaung
131201027
HUT 4A
PROGRAM STUDI
KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Adapun judul dari makalah ini adalah “Potensi
Buah Sukun Berekonomi Tinggi”,
yang disusun sebagai salah satu mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Hutan
Departemen Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dr.
Agus Purwoko, S. Hut., M.Si selaku dosen yang telah membantu dan membimbing penulis
dalam pelaksanaan hingga terwujudnya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dari segi teknik penyusunan
maupun dari segi materi dan pembahasan. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
dari para pembaca atau pengguna makalah ini
demi penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat tidak hanya bagi mahasiswa dari Kehutanan Universitas Sumatera
Utara saja, namun juga bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.
Medan, April 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
PENDAHULUAN
Latar Belakang ..................................................................................... 1
Tujuan ................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ............................................................................................ 7
DAFTAR
PUSTAKA .................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Sukun
merupakan tanaman kehutanan yang adalah tanaman tahunan yang tumbuh baik pada lahan kering
(daratan), dengan tinggi pohon dapat mencapai 10 m atau lebih. Buah muda
berkulit kasar dan buah tua berkulit halus. Daging buah berwarna putih agak
krem, teksturnya kompak dan berserat halus. Rasanya agak manis dan memiliki
aroma yang spesifik. Berat buah sukun dapat mencapai 1 kg
per buah.
Indonesia merupakan salah satu tempat tumbuhnya sukun yang paling
strategis dan cocok untuk perkembangbiakannya. Sukun akan tumbuh subur dan
berkembangbiak sehingga menghasilkan buah sepanjang tahun. Namun sayangnya,
sukun belum mendapat perhatian yang lebih baik dari segi pembudidayaan dan
pengolahan sukun sendiri. Masyarakat Indonesia belum tahu dan belum
memanfaatkan tanaman secara meksimal. Padahal kandungan gizi, karbohidrat dan
protein yang dikandung oleh sukun tidak kalah dari tanaman pengganti beras yang
lain. Selain itu, tanaman sukun sebagai salah satu tanaman kehutanan juga
menjanjikan manfaat lain yaitu manfaat ekologi dan kayunya yang dapat
dimanfaatkan.
Tanaman
sukun dapat tumbuh dan dibudidayakan pada berbagai jenis tanah mulai dari tepi
pantai sampai pada lahan dengan ketinggian kurang lebih 600 m dari permukaan
laut. Sukun juga toleran terhadap curah hujan yang sedikit maupun curah hujan
yang tinggi antara 80 – 100 inchi per pertahun dengan kelembaban 60 – 80%,
namun lebih sesuai pada daerah-daerah yang cukup banyak mendapat penyinaran
matahari. Tanaman sukun tumbuh baik di tempat yang lembab panas, dengan
temperatur antara 15 – 38 °C.
Buah sukun berbentuk bulat agak lonjong, warna kulit buah agak
hijau muda sampai kuning-kekuningan, ketebalan kulit halus antara 1-2 mm. Buah
muda berkulit kasar dan buah tua berkulit halus. Daging buah berwarna putih
dengan ketebalan sekitar 7 cm. Teksturnya kompak dan berserat halus. Rasanya
agak manis dan memiliki aroma yang spesifik. Diameter buah kurang lebih 26 cm.
Tangkai buah sekitar 5 cm. Berat buah dapat mencapai 4 kg.
Buah sukun (tak berbiji) merupakan bahan pangan penting sumber
karbohidrat di pelbagai kepulauan di daerah tropik, terutama di Pasifik dan
Asia Tenggara. Sukun dapat dimasak utuh atau dipotong-potong terlebih dulu:
direbus, digoreng, disangrai atau dibakar. Buah yang telah dimasak dapat
diiris-iris dan dikeringkan di bawah matahari atau dalam tungku, sehingga awet
dan dapat disimpan lama. Di pulau-pulau Pasifik, kelebihan panen buah sukun
akan dipendam dalam lubang tanah dan dibiarkan berfermentasi beberapa minggu
lamanya, sehingga berubah menjadi pasta mirip keju yang awet, bergizi dan dapat
dibuat menjadi semacam kue panggang. Sukun dapat pula dijadikan keripik dengan
cara diiris tipis dan digoreng.
Sukun kerabat
dekat Mentawa, Kluwih, Pintau, Cempedak, Selanking, Benda, Nangka, Monkey Jack,
Klempatak, Keledang Sukun (Artocarpus altilis) termasuk keluarga
nangka-nangkaan yang menyebar hampir diseluruh Indonesia. Diperkirakan bahwa
tanaman ini mempunyai kemampuan besar beradaptasi dengan lingkungannya,
merupakan tanaman pionir dapat tumbuh baik di tanah subur maupun kurang subur,
ditanah podsolik merah kekuningan maupun tanah berkapur, didaerah rawa pasang
surut maupun pinggir pantai dengan tinggi tempat 0 sd 1000 m dpl.
Jenis sukun yang saat ini ada di Indonesia ada tiga macam, yaitu :
1. Jenis Sukun Kecil (Sukun Kuning)
Ciri dari
sukun ini adalah kulitnya berduri lunak, saat muda berwarna hijau sedangkan
saat tua berwarna kuning, tidak banyak mengandung air, tahan simpan 8 hari
setelah pemetikan. Daging buah kering, kenyal dan rasanya enak. Berat buah
antara 1-1,5 kg.
2 .Jenis Sukun Gundul
Ciri dari
sukun jenis ini adalah kulitnya cenderung halus dan tidak berambut. Dari muda
sampai tua berwarna hijau, kandungan airnya banyak, tahan simpan selama 3-4
hari. Daging buah kurang kenyal, rasanya kalah gurih dengan sukun kuning. Berat
buah 2-3,5 kg.
3. Jenis Sukun Median
Merupakan
persilangan antara sukun gundul dengan sukun kecil, sifatnya merupakan
peralihan antara kedua jenis sukun tersebut di atas. Kulit buah berdiri (mirip
nangka), daging buah cenderung kenyal, kandungan airnya lebih rendah dari sukun
gundul namun lebih tinggi sukun kuning. Tahan simpan selama 6 hari.
Buah sukun
mempunyai nilai ekonomi cukup baik dan mengandung karbohidrat yang tinggi,
bahkan bila dikembangkan dengan sungguh-sungguh mampu menjadi komoditi pangan
kedua setelah beras. Selain dijadikan komoditi pangan untuk manusia sukun
dapat pula dijadikan pakan (makanan ternak).
Dari segi
lingkungan hidup tanaman sukun dengan pohon dan tajuknya besar serta
perakarannya yang luas dan intensif mempunyai sifat hidro urologi yang baik.
Tujuan Makalah
Tujuan dari makalah ini adalah agar para pembaca dapat mengetahui
keunggulan tanaman sukun dan prospek bisnisnya di masa depan sebagai tanaman
kehutanan yang bernilai ekonomi tinggi.
Rumusan Masalah
a. Karakteristik dan keunggulan tanaman sukun
b. Prospek bisnis sukun
c. Kendala bisnis sukun
BAB II
PEMBAHASAN
a. Karakteristik
dan Keunggulan Tanaman Sukun
Selama ini baru 4 jenis tanaman yang dianggap sebagai pendamping
padi atau beras sebagai makanan pokok yaitu jagung, ubi kayu, ubi jalar dan
kentang. lronisnya sukun belum dilirik sama sekali, padahal kandungan gizi
(karbohidrat dan energi) sukun sesungguhnya tidak kalah dengan keempat komoditi
pendamping 4 jenis tersebut. Kandungan gizi sukun bahkan melebihi kandungan
gizi kentang yang saat ini sangat digemari anak-anak maupun masyarakat umum.
Adapun potensi lain dari sukun yang telah ditemukan sebagai
pendamping padi adalah waktu panen. Sukun dapat terjadi sepanjang musim, saat
bahan pangan lainnya dalam keadaan paceklik karena baru melalui periode musim
kemarau, namun pohon sukun tetap berbuah sehingga keadaan seperti ini dapat
membantu kehidupan ekonomi petani/masyarakat pedesaan bila menanam pohon sukun.
Perbedaan sukun dengan tanaman pangan lainnya, adalah pohon sukun bukan tanaman
semusim sehingga dapat dipanen berulang kali, dan kelebihan yang lain bahwa
disamping itu pohon sukun sebagai tanaman tahunan yang berumur hingga puluhan
tahun apabila memungkinkan, dengan demikian para petani/penduduk tidak perlu
repot harus melakukan penanaman secara terus menerus untuk mendapatkan buah
sukun seperti tanaman yang lain yang harus menanam ulang.
Sukun merupakan tanaman yang tidak rewel baik mulai penanaman
maupun perawatannya, bahkan pohon sukun yang dibiarkan tumbuh seadanya masih
mampu berproduksi dengan baik. Kalaupun ada hama dan penyakit yang menyerang
pohon sukun rata-rata bukanlah penyebab kegagalan panen atau bahkan sampai
mematikan pohon sukun tersebut. apabila kalaupun ada serangan hama atau
penyakit yang berbahaya itupun bersifat satu atau dua kasus yang muncul saja.
Tanaman sukun merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, baik
dari batang, daun, bunga dan terutama yaitu dari buahnya. Pembentukan buah sukun tidak didahului dengan
proses pembuahan bakal biji (parthenocarphy), maka buah sukun tidak memiliki
biji. Buah sukun akan menjadi tua setelah tiga bulan sejak munculnya bunga
betina. Buah yang muncul awal akan menjadi tua lebih dahulu, kemudian diikuti
oleh buah berikutnya. Kayunya lunak dan kulit kayu berserat kasar. Semua bagian
tanaman bergetah encer. Daun dan batang Daunnya lebar sekali, bercanggap
menjari, dan berbulu kasar. Batangnya besar, agak lunak, dan bergetah banyak.
Cabangnya banyak, pertumbuhannya cenderung ke atas. Bunga sukun berkelamin
tunggal (bunga betina dan bunga jantan terpisah), tetapi berumah satu. Bunganya
keluar dari ketiak daun pada ujung cabang dan ranting. Bunga jantan berbentuk
tongkat panjang yang disebut ontel. Bunga betina berbentuk bulat bertangkai
pendek (babal) seperti pada nangka. Bunga betina merupakan bunga majemuk
sinkarpik seperti pada nangka. Akar tanaman sukun mempunyai akar tunggang yang
dalam dan akar samping dangkal. Akar samping dapat tumbuh tunas yang sering
digunakan untuk bibit.
b.
Prospek Bisnis Sukun
Tanaman sukun yang tumbuh dan berbuah sepanjang tahun. Sukun
dapat terjadi sepanjang musim, saat bahan pangan lainnya dalam keadaan paceklik
karena baru melalui periode musim kemarau, namun pohon sukun tetap berbuah
sehingga keadaan seperti ini dapat membantu kehidupan ekonomi petani/masyarakat
pedesaan bila menanam pohon sukun. Perbedaan sukun dengan tanaman pangan
lainnya, adalah pohon sukun bukan tanaman semusim sehingga dapat dipanen
berulang kali, dan kelebihan yang lain bahwa disamping itu pohon sukun sebagai
tanaman tahunan yang berumur hingga puluhan tahun apabila memungkinkan, dengan
demikian para petani/penduduk tidak perlu repot harus melakukan penanaman
secara terus menerus untuk mendapatkan buah sukun seperti tanaman yang lain
yang harus menanam ulang.
Seperti yang sudah
dipaparkan di atas bahwa tanaman sukun adalah tanaman kehutanan dengan banyak
manfaat, berikut manfaat dari setiap bagian pada tanaman ini :
1. Buahnya dapat digunakan sebagai bahan makanan. Jaman dahulu di
Hawai sukun digunakan sebagai makanan pokok. Di Madura digunakan sebagai obat
sakit kuning.
2. Bunganya dapat di ramu sebagai obat. Bunganya dapat
menyembuhkan sakit gigi dengan cara dipanggang lalu digosokkan pada gusi yang
giginya sakit .
3. Daunnya selain untuk pakan ternak, juga dapat diramu
menjadi obat, Di India bagian barat, ramuan daunnya dipercaya dapat menurunkan
tekanan darah dan meringankan asma. Daun yang dihancurkan diletakkan di lidah
untuk mengobati sariawan. Juice daun digunakan untuk obat tetes telinga.
4. Abu daun digunakan untuk infeksi kulit . Bubuk dari daun
yang dipanggang digunakan untuk mngobati limpa yang membengkak.
5. Getah tanaman digunakan untuk mengobati penyakit kulit.
Getah yang ditambah air jika diminum dapat mengobati diare. Di Caribia sebagai
bahan membuat permen karet.
6. Kayu sukun tidak terlalu keras tapi kuat , elastis dan
tahan rayap, digunakan sebagai bahan bangunan antara lain mebel, partisi
interior, papan selancar dan peralatan rumah tangga lainnya.
7. Serat kulit kayu bagian dalam dari tanaman muda dan
ranting dapat digunakan sebagai material serat pakaian. Di Malaysia digunakan
sebagai mode pakaian.
Jadi, tanaman sukun memiliki prospek bisnis yng luar biasa ke
depannya, karena hampir semua bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan dan memiki
nilai ekonomi yang dapat menambah pendapatan para petani sukun tersebut
terutama dari bagian buah sukun.
Buah sukun merupakan bagian dari tumbuhan ini yang paling
menjanjikan karena buah sukun dapat diolah menjadi berbagai jenis produk.
Misalnya saja yang paling sederhana yaitu menjadi kripik sukun. Namun apabila
panen buah sukun dilakukan secara besar-besaran petani sukun tidak perlu
khawatir karena sukun dapat diolah manjadi tepung dan kemudian tepung sukun ini
dapat dijadikan berbagai produk makanan lainnya seperti membuat donat sukun,
tart sukun, bolu sukun yang kaya akan gizi.
Pemasaran dari produk ini pun tidak akan sulit, karena
pemasarannya dapat dilakukan dari tempat yang paling sederhana yaitu
warung-warung sekitar tempat produksi, membuat kerja
sama dengan toko roti atau catering
untuk menambahkan produk dalam menu mereka.
c. Kendala bisnis sukun
Permasalahan yang muncul untuk membuka bisnis sukun ini adalah
masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai tanaman sukun, apa manfaat dan
nilai ekonomi yang dapat diperoleh dari tanaman ini. Ditambah lagi peoses
berbuahnya sukun dari tahap awal penanaman sampai berbuah yang memakan waktu
cukup lama yaitu lebih kurang 5 tahun. Kemudian lama kelamaan tanaman ini akan
dilupakan oleh masyarakat karena masih kalah saingnya tanaman ini sebagai bahan
pembuat makanan dan produknya yang masih kurang kreatif. Jadi masyarakat akan
lebih memilih untuk menkonsumsi makanan siap saji yang mudah ditemui dimana
saja ketimbang sukun, padahal banyak makanan cepat saji saat ini yang
mengandung bahan pengawet dan sangat buruk bagi kesehatan dalam proses jangka
panjang.
Selain itu, masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk menanam
tanaman kehutanan yang menghasilkan nilai ekonomi seperti tanaman sukun ini.
Masyarakat lebih memilih untuk menanam tanaman holtikutura. Masyarakat juga
masih belum bisa terlepas dari beras sebagai makanan pokoknya yang dapat
digantikan juga dengan makanan penghasil karbohidrat lain yang salah satunya
adalah buah sukun. Buah sukun termasuk buah
yang jarang diminati masyaralat. Kita sering
melihat banyak buah sukun yang dibiarkan
membusuk di bawah pohonnya. Kebanyakan orang
tidak kepikiran untuk mengambilnya. Sukun menjadi
buah tak berguna di mata mereka.
Kandungan Gizi Buah Sukun
|
|
Melayani Ukuran 100 gr (100 g)
|
|
Jumlah per Porsi
|
|
Kalori 103
|
dari Lemak 1.80
|
% Nilai harian*
|
|
Total Lemak 0.20 g
|
0.3 %
|
Lemak Jenuh 0.100 g
|
0.5 %
|
Kolesterol 0 mg
|
0.0 %
|
Sodium 2 mg
|
0.1 %
|
Total Karbohidrat 27.10 g
|
9.0 %
|
Diet Serat 4.9 g
|
19.6 %
|
Protein 1.10 g
|
2.2 %
|
Vitamin C
|
48.3 %
|
Vitamin B1 Thiamin
|
6.0 %
|
Vitamin B2 Riboflavin
|
1.8 %
|
Vitamin B3 Niasin
|
4.0 %
|
Vitamin B5 Asam Pantotenat acid
|
5.6 %
|
Vitamin B6
|
15.0 %
|
Kalsium
|
1.7 %
|
Besi
|
2.8 %
|
Kalium
|
14.0 %
|
Fosfor
|
3.0 %
|
Magnesium
|
6.3 %
|
Seng
|
0.7 %
|
Tembaga
|
4.0 %
|
Mangan
|
3.0 %
|
C Sistein
|
1.7 %
|
F Fenilalanin
|
3.0 %
|
I Isoleusin
|
4.6 %
|
K Lisin
|
1.8 %
|
L Leusin
|
2.4 %
|
M Metionin
|
1.9 %
|
T Treonin
|
5.0 %
|
Tirosin
|
2.2 %
|
V Valin
|
2.6 %
|
W Triptofan
|
10.7 %
|
* Nilai Persen harian berdasarkan diet 2.000 kalori. Nilai
harian Anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada kebutuhan
kalori Anda.
|
|
Jumlah total lemak
|
Kurang dari 65g
|
Lemak jenuh
|
Kurang dari 20g
|
Kolesterol
|
Kurang dari 300mg
|
Sodium
|
Kurang dari 2,400mg
|
Jumlah Karbohidrat
|
300g
|
Diet Serat
|
25g
|
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SOLUSI
Kesimpulan
1. Tanaman sukun merupakan tanaman kehutanan yang bernilai ekonomi
tinggi.
2. Tanaman sukun merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, baik
dari batang, daun, bunga dan terutama
yaitu dari buahnya
3. Buah sukun mengandung karbohidrat, protein, dan lemak,
buah sukun juga mengandung vitamin B1, B2,
dan vitamin C, serta mineral (kalsium, fosfor, dan
zat besi), kandungan air dalam buah sukun
cukup tinggi, yaitu sekitar 69,3%.
4. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai tanaman sukun, apa
manfaat dan nilai ekonomi yang dapat diperoleh dari tanaman ini.
5. Pengolahan sukun menjadi berbagai produk makanan masih kurang
kreatif.
Solusi
Karena permasalahan yang muncul dari tanaman ini adalah dari
kekurang tahuan masyarakat mengenai tanaman sukun maka dari itu solusi yang
tepat untuk memecahkan masalah ini adalah mempublikasikan tanaman sukun pada
masyarakat melalui berbagai media khususnya media promosi diantaranya adalah,
media masa, brosur, pamphlet, catalog, booklet, buku panduan pengolahan, sampai
aksesoris kecil seperti gantungan, kunci stiker. Tetapi solusi yang paling
tepat adalah Boklet atau buku panduan karena media ini dapat diterima oleh
berbagai kalangan masyarakat dan cukup mudah untuk dimengerti. Serta cepat pula
peredarannya. Perlunya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai tanaman
kehutanan ini mulai dari tahap penanama sampai pada manfaat ekologi dan ekonomi
yang diperoleh dari pengolahan tanaman sukun ini, terutama dari buahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Angkasa S dan Nazaruddin, 1994. Sukun dan
Keluwih. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.
Makmur, L., et al., 1999, Artonol B dan Sikloartobilosanton.
Tumbuhan Artocarpus teysmanii MIQ. Lembaga Penelitian ITB. Bandung.
Rahardi,
Yovita H. Indriani & Haryono. 1999. Agribisnis Tanaman Swadaya. Jakarta.
Syamsuhidayat, S.S and Hutapea,
J.R. 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia edisi kedua. Departemen Kesehatan
RI. Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar