Tugas
Ekonomi Sumberdaya Hutan Medan,
Maret 2015
MUSANG (Paradoxurus
hermaphroditus) DAN MANFAATNYA
Dosen Penanggungjawab:
Dr.Agus Purwoko, S.Hut, M.si
Disusun Oleh :
Abdul majid siregar
131201004
HUT 4A
`
PROGRAM
STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS
KEHUTANAN
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih-Nya memberikan pengetahuan,
pengalaman, kekuatan, dan kesempatan kepada saya, sehingga mampu menyelesaikan
tugas ekonomi sumberdaya hutan ini.
Tugas
yang berjudul “Musang dan Manfaatnya” ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas
ekonomi sumberdaya hutan di Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan,
Universitas Sumatera Utara. Sesuai dengan judulnya, dalam tugas ini akan dibahas mengenai manfaat musang.
Dalam proses pembuatan tugas ini,
penulis megucapkan terimakasih kepada Dr.Agus Purwoko, S.Hut, M.si selaku
dosen penanggung jawab mata kuliah ekonomi sumberdaya hutan Prodi Kehutanan,
Fakultar Kehutanan, Universitas Sumatera Utara.
Penulis
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
saran dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk memperbaiki isi tugas
ini akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya.
Medan, April
2015
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................... ....... ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. iii
DAFTAR GRAFIK..................................................................................... iv
BAB I.
PENDAHULUAN
Deskripsi
Umum Sumber Daya Hutan............................................ 1
BAB II. ISI
Klasifikasi........................................................................................ 3
Penyebaran
dan Tempat Tinggal Musang....................................... 4
Manffat
Musang Dari Segi Ekonomi.............................................. 5
Manfaat
Lain Dari Musang............................................................. 6
BAB III.
KESIMPULAN
Kesimpulan...................................................................................... 7
DAFTAR
GAMBAR
Halaman
1.Gambar Musang ……………………………………………………… 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap organisme harus mampu beradaptasi untuk
menghadapi kondisi faktor lingkungan abiotik nya. Hewan tidak mungkin hidup
pada kisaran faktor abiotik yang seluas-luasnya. Pada prinsipnya masing-masing
hewan memiliki kisaran toleransi tertentuterhadap semua semua faktor
lingkungan.
Pendekatan ekologi adalah memahami faktor-faktor dan
proses-proses penting yang melandasi keberadaan dan kelimpahan jenis di
tempat hidupnya.Berbagai faktor atau proses penting itu dijadikan sumber
informasi dan titik acuanuntuk kepentingan manusia. Makhluk hidup meluangkan
waktunya untuk berkompetisi dalam memperoleh makanan, tempat
berlindung, dan pasangan kawin.Di dalam lingkungan biotik terdapat interaksi
antara individu sejenis maupun antara jenis berbeda. Pada makalah ini kita
akan membahas mengenai ekologi hewan musang.
Musang adalah bagian dari keluarga Mustelidae
spesies yang juga termasuk dalam jenis musang adalah berang-berang,
moongose, skunk dan ferret. Musang bervariasi dalam warna dan ukuran
tetapi mereka umumnya memiliki tubuh langsing,telinga bulat dan kaki pendek.
Mamalia ini banyak ditemukan di benyak tempat diseluruh dunia seperti Amerika
Utara, Amerika Selatan, Eropa, Asia (khususnyaIndonesia) dan kawasan Afrika
Utara.
Musang
luwak adalah salah satu jenis mamalia liar yang kerap ditemui di sekitar pemukiman dan
bahkan perkotaan. Hewan ini amat pandai memanjat dan bersifat arboreal, lebih
kerap berkeliaran di atas pepohonan, meskipun tidak segan pula untuk turun ke
tanah. Musang juga bersifat nokturnal, aktif di malam hari untuk mencari makanan dan
aktivitas lainnya.
Di
alam liar, musang kerap dijumpai di atas pohon aren atau pohon kawung, rumpun
bambu, dan pohon kelapa, jika di perkotaan biasanya musang bersarang di atap
rumah warga, karena habitat alaminya sudah terganti oleh rumah-rumah manusia.
Dalam gelap malam tidak jarang musang luwak terlihat berjalan di atas atap
rumah, meniti kabel listrik untuk berpindah dari satu bangunan ke
lain bangunan, atau bahkan juga turun ke tanah di dekat dapur rumah. Musang
luwak juga menyukai hutan-hutan sekunder.
Musang
ini kerap dituduh sebagai pencuri ayam, walaupun tampaknya lebih sering memakan aneka buah-buahan
di kebun dan pekarangan.
Termasuk di antaranya pepaya, pisang, dan buah pohon kayu afrika (Maesopsis
eminii). Mangsa yang lain adalah aneka serangga, moluska, cacing
tanah, kadal
serta bermacam-macam hewan kecil lain yang bisa ditangkapnya, termasuk mamalia
kecil seperti tikus.
Di
tempat-tempat yang biasa dilaluinya, di atas batu atau tanah yang keras,
seringkali didapati tumpukan kotoran musang dengan aneka biji-bijian yang tidak
tercerna di dalamnya. Agaknya pencernaan musang ini begitu singkat dan
sederhana, sehingga biji-biji itu keluar lagi dengan utuh. Karena itu pulalah,
konon musang luwak memilih buah yang betul-betul masak untuk menjadi
santapannya. Maka terkenal istilah kopi luwak
dari Jawa, yang
menurut cerita dari mulut ke mulut diperoleh dari biji kopi hasil pilihan
musang luwak, dan telah mengalami ‘proses’ melalui pencernaannya.
1.2 Tujuan
Ada pun tujuan dari judul ini adalah
untuk mengetahui dan menambah wawasan bagi maha siswa manfaat apa saja yang
dapat di peroleh dari musang dan mengenai musang itu sendiri
1.3 Rumusan Masalah
1.
Di mana habitat tempat tinggal musang?
2.
Apa saja makanan yang
dimakan musang?
3.
Apa manfaat yang bisa
di hasilkan dari musang?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi
Musang Luwak atau disebut Luwak
adalah hewan dengan nama latin Paradoxurus
hermaphroditus. Banyak yang mengenal Musang Luwak sebagai
binatang yang pandai memilih biji-bujian. Di beberapa daerah di Indonesia,
hewan ini dikenal dengan beberapa nama seperti Musang (Betawi), Careuh (Sunda),
dan Luwak atau Luak (Jawa). Sedang dalam bahasa Inggris binatang seukuran
kucing ini disebut Common Palm Civet, Mentawai Palm Civet, Common Musang,
House Musang atau Toddy Cat.
Klasifikasi ilmiah musang
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Carnivora
Famili: Viverridae
Genus: Paradoxurus
Spesies: Paradoxurus
hermaphroditus
Dalam bahasa
ilmiah (nama latin) Musang Luwak disebut Paradoxurus
hermaphroditus. Nama ini berasal dari fakta bahwa Luwak memiliki semacam
bau yang berasal dari kelenjar di dekat anusnya. Samar-samar bau ini menyerupai
harum daun pandan, namun dapat pula menjadi pekat dan memualkan. Diskripsi, Ciri, dan Perilaku. Musang
Luwak atau Common Palm Civet bertubuh sedang berukuran sekitar 50 cm
dengan ekor panjang mencapai 45 cm dan berat rata-rata 3,2 kg. Tubuh Luwak
ditutupi bulu berwarna kecoklatan dengan moncong dan ekorberwarnahitam.
Sisi bagian
atas berwarna abu-abu kecoklatan dengan variasi warna coklat merah tua. Muka
kaki dan ekor coklat gelap sampai hitam. Dahi dan sisi samping wajah hingga di
bawah telinga berwarna keputih-putihan, seperti beruban. Satu garis hitam
samar-samar lewat di tengah dahi, dari arah hidung ke atas kepala. Musang Luwak
(Paradoxurus hermaphroditus) merupakan mamalia yang bersifat arboreal
(hidup di pepohonan) meski sering juga turun di atas tanah. Musang Luwak juga
merupakan binatang nokturnal yang beraktifitas di malam hari.
2.2
penyebaran dan Tempat Tinggal musang
Persebaran dan Konservasi. Musang Luwak atau Common Palm
Civet (Paradoxurus hermaphroditus) tersebar luas mulai dari
Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, China, Filipina, India, Indonesia,
Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Singapura, Srilanka, Thailand, dan
Vietnam. Di Indonesia Musang Luwak tersebar secara alami mulai dari Sumatera, Jawa, dan
Kalimantan. Selain itu juga telah diintoduksi ke Papua, Nusa Tenggara,
Sulawesi, dan Maluku.
Habitat yang
disukai adalah hutan, semak-semak, hutan sekunder, perkebunan, dan di sekitar
pemukiman manusia. Musang
luwak (Paradoxurus hermaphroditus) dapat hidup di daerah dataran rendah
hingga di daerah dengan ketinggian 2.500 meter dpl. Musang Luwak selain
dianggap berjasa dalam produksi Kopi Luwak yang berharga tinggi juga dianggap
sebagai binatang pengganggu yang sering memangsa ayam, anak ayam, dan telur.
Populasi dianggap masih banyak dan aman dari kepunahan. Karena itu, IUCN Redlist hanya
memasukkannya dalam status konservasi Least Concern sejak 1996.
Terkadang
Luwak dianggap mengganggu, namanya pun banyak disematkan pada
peribahasa-peribahasa yang bermakna kurang baik. Namun ternyata aktivitas
metabolismenya telah menjadikan binatang ini bukan sekedar mesin uang bagi para
produsen kopi luwak saja tetapi juga menjadi penyebar bibit pohon baru di
hutan.
Di
tempat-tempat yang biasa di laluinya, di atas batu atau tanah yang keras,
seringkali didapati tumpukan kotoran musang dengan aneka biji-bijian yang tidak
tercerna di dalamnya. Agaknya pencernaan musang ini begitu singkat dan
sederhana, sehingga biji-biji itu keluar lagi dengan utuh. Karena itu pulalah,
konon musang luwak memilih buah yang betul-betul masak untuk menjadi
santapannya. Maka terkenal istilah kopi luwak
dari Jawa.
2.3 Manfaat Musang Dari Segi Ekonomi
Musang Luwak
merupakan hewan omnivora. Makanan utamanya adalah buah-buahan lembek seperti
buah kopi, mangga, pepaya, dan rambutan. Namun Luwak juga memakan telur,
serangga, burung dan mamalia
kecil. Pencernaan Luwak (Paradoxurus hermaphroditus) sangat sederhana
sehingga biji-bijian yang dimakannya akan dikeluarkan kembali utuh bersama
kotorannya. Dari sinilah kemudian Luwak dikenal sebagai penghasil kopi pilihan
berkualitas baik yang kerap disebut Kopi Luwak. Selain itu, kebiasaan makan
hewan ini membuatnya mempunyai peranan penting dalam ekologis sebagai pemencar
biji yang baik yang kemudian dapat tumbuh menjadi benih-benih pohon baru di hutan.
Salah satu
makanan yang biasa di makan musang
adalah biji kopi, yang bisa di jadikan pendapatan dari segi ekonomi, sehingga
banyak dari masyarakat sekarang yang menangkap dan membudidayakan musang
sebagai pengahasil kopi luwak, Kopi luwak merupakan
salah satu upaya meningkatkan nilai tambah komoditas kopi, di samping komoditas
kopi biasa seperti kopi reguler Arabika (Java coffee) dan kopi reguler Robusta.
yang membedakan kopi luwak dengan biji kopi biasa adalah dimakan oleh Luwak
(sejenis musang) dan di keluarkan dalam bentuk biji kopi, Sehingga aromanya
lebih harum serta ada rasa pahit dan getir asam yang lebih khas dan special.
Kopi
luwak merupakan jenis biji kopi yang termahal di dunia, sehingga sampai masuk
ke Guiness Book of Records. 4 tahun belakangan ini harga kopi luwak di pasar
internasional semakin meningkat, bahkan mencapai US$ 500/kg bentuk biji kering
(kadar air 11,5%). Bandingkan dengan harga kopi biasa kualitas nomor 1 yang
hanya US$ 4,5/kg. Kemasyhuran kopi luwak telah terkenal sampai kemancanegara,
bahkan di Luar Negeri, terdapat kafe yang menjual kopi luwak (Civet Coffee)
dengan harga yang mahal. sejak dahulu, sewaktu penjajahan Belanda kopi luwak
sudah menempati posisi pasar paling atas, baik dilihat dari sisi rasa maupun
harga. Hanya saja, karena dulu kualitas produk belum terjaga secara kontinyu,
harganya meskipun berada di posisi tertinggi tidak bisa dikerek lebih tinggi
lagi. Penyebab utamanya, kopi luwak 100% masih tergantung pada alam..
2.4 Manfaat
Lain Dari Musang
Musang
juga bisa di jadikan hewan peliharaan rumah dengan cara menjinakkan nya yang
biasa di pelihara dari sejak kecil, bisa juga sudah dewasa namun tingkat
penjinakannya lebih sulit di bandingkan yang di pelihara dari kecil. Sudah
banyak di indonesia yang menjadikan musang sebangai hewan peliharaan rumah,
sudah banyak masyarakat atau pun kalangan mahasiswa yang membuat community
musang lovers (MUSLOV) , musang tidak kalah juga di bandingkan burung kicau
mania karna banyak dari kalangan yang membuat kontes musang, yang hadiahnya
sangat menjanjikan bagi para peserta kontes musang lovers. Sehingga banyak dari
masyarakat yang membudidayakan musang untuk di jual, yang harga berumuran 2
bulan mencapai Rp. 300.000 dan yang dewasa nya mencapai Rp. 1.200.000, dan
banyak periasi tingkat harga nya tergantung tingkat ke unikan musang itu
sendiri.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Musang Luwak atau disebut Luwak
adalah hewan dengan nama latin Paradoxurus
hermaphroditus. Banyak yang mengenal Musang Luwak sebagai
binatang yang pandai memilih biji kopi terbaik yang setelah dimakan dan
dikeluarkan bersama tinjanya kemudian menjadi komoditas kopi pilihan yang
sering disebut kopi luwak.
Habitat yang
disukai adalah hutan, semak-semak, hutan sekunder, perkebunan, dan di sekitar
pemukiman manusia. Musang
luwak (Paradoxurus hermaphroditus) dapat hidup di daerah dataran rendah
hingga di daerah dengan ketinggian 2.500 meter dpl.
Kopi
luwak merupakan jenis biji kopi yang termahal di dunia, sehingga sampai masuk
ke Guiness Book of Records. 4 tahun belakangan ini harga kopi luwak di pasar
internasional semakin meningkat, bahkan mencapai US$ 500/kg bentuk biji kering
(kadar air 11,5%). Bandingkan dengan harga kopi biasa kualitas nomor 1 yang
hanya US$ 4,5/kg.
Musang juga
bisa di jadikan hewan peliharaan rumah dengan cara menjinakkan nya yang biasa
di pelihara dari sejak kecil, bisa juga sudah dewasa namun tingkat
penjinakannya lebih sulit di bandingkan yang di pelihara dari kecil.
Binatang ini
bukan sekedar mesin uang bagi para produsen kopi luwak saja tetapi juga menjadi
penyebar bibit pohon baru di hutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar